Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

[CERPEN] Perempuan Pemeluk Ombak (Dimuat Di Koran Waspada, Minggu 5 Mei 2019)

Gambar
Perempuan Pemeluk Ombak Oleh : Feby Farayola                          Perempuan itu memiliki rambut berwarna hitam yang lebat dan sangat panjang. Saking panjangnya kau tidak akan mengetahui bagaimana lekuk tubuhnya ketika perempuan itu membiarkan rambutnya tergerai. Tidak ada yang tahu persis bagaimana wajahnya. Penduduk setempat hanya mengetahui bahwa setiap jam 10 malam perempuan itu akan datang ke pesisir pantai dan menangis. Tangisannya terdengar sendu dan begitu menyayat hati. Perihal penyebab tangisan perempuan itu, penduduk setempat juga tidak ada yang mengetahuinya. Yang pasti, tidak ada penduduk yang menjejakkan kaki di sekitar pantai ketika perempuan itu telah menampakkan diri. Begitulah sekiranya penuturan yang di jelaskan oleh pamanku.             Untuk pertama kalinya aku bertemu dengan perempuan itu di hari pertama kepulanganku ke desa ini. Ujian akhir semester dan segala aktivitas di kampus telah selesai. Maka ketika libur telah membuk

[Esai] Panggung Lain Para Seniman (Dimuat di Koran Waspada, Minggu 28 April 2018)

Gambar
                Berbicara mengenai buah dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita sebut dengan internet memang tidak ada habisnya. Terutama jika membahasa mengenai sisi hitam dan putih dari hal tersebut. Tetapi tampaknya semakin berkembangnya zaman, fungsi internet tidak semata-mata hanya untuk mempermudah dalam memperoleh dan menyebarkan informasi saja. Namun, internet memiliki fungsi lain yaitu sebagai panggung bagi para seniman.             Jika menilik saat dimana internet masih menjadi sesuatu yang asing, panggung yang tersedia bagi para seniman sangat terbatas dan masih minim dari jangkauan masyarakat. Misalnya saja para seniman yang bergelut di bidang musik yang memilih jalur mengamen sebagai awal perutungan di bidang tersebut, para seniman yang bergelut di bidang melukis yang mencoba peruntungan dengan menjajahkan hasil karyanya di pinggir jalan, dan lain sebagainya. Kini setelah kemunculan internet, seniman-seniman tersebut