Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

[CERPEN] Susuk (Dimuat di Koran Waspada, Minggu 13 Oktober 2019)

Gambar
Koran Waspada Versi Cetak Edisi Minggu 13 Oktober 2019 Susuk Cerpen : Feby Farayola                                     Dirinya adalah bunga desa di kampung itu. Namun para kumbang seolah enggan mendekat. Hingga di usianya yang hampir menjelang kepala empat, dirinya masih merindu sang pelengkap kalbu. Hal tersebut menjadi buah bibir paling manis bagi warga sekitar. Sebagian mereka mengira bahwa dirinya terlalu pemilih, sebagian lagi mengira bahwa dirinya mendapat kutukan karena terlalu banyak hati yang patah akibat ulahnya.             “Sebenarnya seseorang seperti apa yang kamu tunggu, Mar? Dan mau sampai kapan kamu menunggu? Ibu dan ayah sudah ingin menggendong cucu.”             ...

[CERPEN] Satu Tubuh (Dimuat di Koran Waspada, Minggu 18 Agustus 2019)

Gambar
Satu Tubuh Cerpen : Feby Farayola             Langit senja dan lantunan adzan magrib melatari pertemuan dua orang gadis di depan sebuah mesjid. Gadis yang mengenakan kerudung berwarna biru melemparkan tatapan teduhnya yang penuh kerinduan pada gadis yang satu lagi. Sedangkan yang ditatap hanya menunduk tanpa memiliki keberanian untuk balas menatap gadis di hadapannya.             “Zulaikha?” Gadis berjilbab biru itu menyentuh ujung dagu gadis di hadapannya agar tidak menunduk terus-menerus. Namun nampaknya ia enggan mengangkat kepala. “Baiklah, sebaiknya kita menunaikan kewajiban kita sebagai seorang hamba terlebih dahulu.”             Kedua gadis itupun masuk ke dalam mesjid tersebut diiringi lirikan tajam dari jamaah sholat magrib yang lain. Bukan, sebenarnya lirikan tajam itu tidak ditujuka...

[CERPEN] Alyssa dan Mario (Dimuat di Koran Analisa, Minggu 4 Agustus 2019)

Gambar
Alyssa dan Mario Oleh : Feby Farayola             Lagi-lagi Alyssa hanya mampu mengintip dari balik pintu ketika Mario lewat di depan kelasnya. Semenjak laki-laki itu tampil dalam lomba pidato di depan seluruh murid menjelang kenaikan kelas pada semester lalu, Alyssa mulai melakukan pengintian tersebut. Mulai dari mengintip dari balik pintu seperti yang baru saja dilakukannya, hingga datang langsung ke kelas Mario dengan alasan pura-pura meminjam buku pada seorang temannya yang kebetulan satu kelas dengan Mario.             Banyak murid laki-laki yang pandai berpidato di sekolah tersebut. Banyak pula ditemui murid laki-laki yang multitalenta dan memiliki wajah lebih tampan dari Mario. Contohnya saja kak Edgar sang ketua osis. Selain jago basket dirinya juga ahli dalam bela diri. Atau Gabriel. Seorang murid yang dijuluki sebagai titisan Chairil Anw...