[ARTIKEL] Medsos Bukan Untuk Tempat Pamer (Dimuat di Koran Analisa, Minggu 30 September 2018)



Koran Analisa Edisi Minggu 30 September 2018 Versi Digital


Medsos Bukan Untuk Tempat Pamer
Oleh : Feby Farayola




            Di tengah maraknya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini, sosial media bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu. Bahkan pengguna sosial media tidak lagi mengenal batasan usia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua telah sangat akrab dengan hal yang satu ini. Terlebih, dengan adanya smartphone, sosial media menjadi lebih mudah diakses. Sama seperti sosial media, smartphone bukan sesuatu yang mustahil untuk dimiliki. Sebab kini telah banyak merek smarphone yang menawarkan harga murah kepada konsumen. Namun sebenarnya, apakah fungsi sosial media itu?
            Dikutip dari Wikipedia, sosial media adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Sedangkan Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan sosial media sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideology dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.”
            Berdasarkan kedua definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa fungsi sosial media adalah sebagai media untuk berbagi, berpartisipasi, berkomunikasi, dan juga berkreasi. Tanpa sadar, kini sosial media telah dialih fungsikan sebagai media untuk pamer. Meningkatnya pengguna sosial media, kemudahan dalam mengaksesnya serta kemudahan dalam membagikan hal apa saja di dalamnya menjadi pemicu utamanya. Tak dipugkiri, kebanyakan orang menyukai pujian. Maka para pengguna sosial media berlomba-lomba membagikan hal-hal apa saja yang dapat menuai pujian.
            Hal-hal yang dibagikan beragam. Tetapi yang paling sering adalah momen yang berkaitan dengan keseharian para pengguna sosial media tersebut. Misalnya, prestasi apa saja yang pernah diraih, momen liburan ke tempat-tempat yang indah, kehidupan glamor seperti apa yang sedang dijalani, saat ketika sedang makan di restoran mewah dengan harga makanan dan minuman yang mahal, foto out fit of the day (OOTD) mengenakan pakaian yang stylish dengan pose fashionable layaknya super model, atau sekedar membagikan foto selfie dengan tampilan dan ekspresi wajah terbaik. Jika ditilik lebih dalam, untuk apakah sebenarnya kita sebagai pengguna sosial media membagikan hal-hal tersebut di akun sosial media milik kita? Menurut hemat penulis, jawabannya adalah untuk eksistensi diri dan untuk menuai pujian. Lalu seandainya jika eksistensi dan hujan pujian telah didapatkan, apakah langkah selanjutnya yang akan dilakukan dengan hal-hal yang telah didapatkan itu?
            Belakangan ini banyak ditemui para pengguna sosial media dengan cara yang dapat membuat geleng-geleng kepala untuk mendapatkan eksistensi diri. Misalnya saja dengan mengunggah video yang merekam aksi konyol diri sendiri demi terlihat lucu dengan harapan video tersebut akan viral dan membuat sang pengunggah video menjadi terkenal. Lalu, apakah viral karena aksi konyol dapat menimbulkan suatu kebangaan?
            Alangkah baiknya jika akun sosial media yang kita miliki digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya saja berbagi ilmu, informasi, dan lain sebagainya. Karena tidak akan ada kata sia-sia jika kita melakukan kebaikan walau sekecil apapun kebaikan tersebut. Ketika kita membagikan ilmu dan informasi melalui akun sosial media yang kita miliki dan hal yang kita bagikan tersebut membantu pengguna sosial media lainnya, akun sosial media kita akan terasa lebih berguna. Lain halnya ketika kita membagikan hal-hal lain yang hanya akan menimbulkan iri dan kompetisi tak kasat mata di antara para pengguna sosial media yang lain.
            Semakin banyaknya pengguna sosial media, semoga semakin banyak pula pengguna sosial media yang bijak dan menyadari bahwa fungsi sosial media yang sebenarnya adalah bukan sebagai media untuk pamer, mendapatkan eksistensi dan lain sebagainya. Melainkan untuk menebar kebaikan dan manfaat positif lainnya.
            ***
                                 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[CERPEN] Nostalgia Lebaran (Dimuat di Koran Waspada, Minggu 8 Juli 2018)

[CERPEN ANAK] Terima Kasih Guruku (Dimuat di Rubrik Taman Riang Koran Analisa, Minggu 27 November 2016)

[CERPEN] "Merah Putih di Atas Api" Dimuat di Koran Waspada Minggu, 13 Agustus 2017