[CERPEN ANAK] "Selamat Ulang Tahun Larasati" Dimuat di Koran Analisa Pada Minggu, 23 Juli 2017

Koran Analisa Edisi Minggu, 23 Juli 2017 Versi Digital




Selamat Ulang Tahun Larasati
Oleh : Feby Farayola
           
            Beberapa hari lagi Laras akan berulang tahun. Berulang kali ia mengingatkan ibu, bapak, dan kak Feby agar tidak melupakan hari tersebut. Laras tidak menginginkan perayaan yang mewah. Ia hanya ingin di hari ulang tahunnya nanti ada kue ulang tahun dengan hiasan tokoh Anna dan Elsa dalam film kartun berjudul frozen.
            “Kamu tenang saja. Nanti kuenya ibu pesan,” ucap ibu.
            “Yang benar bu?” tanya Laras antusias.
            “Iya, benar,” jawab ibu.
            “Wah! Asyik! Terima kasih ibu,” ucap Laras sambil memeluk ibu.
            Laras lalu meninggalkan ibu yang sedang memasak untuk makan malam. Ia menuju ke kamar kak Feby. Kak Feby tampak sedang membaca sebuah novel. Kak Feby adalah kakak perempuan Laras satu-satunya. Mereka hanya dua bersaudara. Jadi wajar saja kalau Laras sering bermanja-manja dengan kak Feby. Namun kak Feby selalu bersikap tegas pada Laras. Hal tersebut membuat mereka sering bertengkar. Namun tidak perlu menunggu waktu lama, mereka selalu berbaikan kembali.
            “Kak Feby nggak lupa kan tanggal 25 hari apa?” ucap Laras sambil duduk di sebelah kak Feby yang masih asyik membaca novel.
            “Enggak. Hari kamis, kan?” sahut kak Feby.
            “Ih, bukan. Tanggal 25 Laras kan ulang tahun kak,” ucap Laras sambil merengek.
            “Terus?”
            “Laras minta kado sepatu ya dari kakak hehe,” ucap Laras sambil cengengesan.
            Kak Feby menutup novelnya, lalu berkata, “Seharusnya di hari ulang tahun itu kita harus banyak-banyak bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup dan terus berbuat kebaikan sama Allah. Bukannya minta kado macam-macam.”
            “Ih, kak Feby tapi kan Laras cuma minta sepatu.”
            “Lihat nanti deh. Kakak lagi banyak keperluan.”
            Laras pun meninggalkan kamar kak Feby sambil cemberut. Kak Feby selalu saja menyebalkan.
            ***
            Hari yang dinantikan pun tiba. Teman-teman Laras di kelas 5A SD Alwashliyah Bandar Huluan mengucapkan selamat pada Laras.
            “Ulang tahun kamu nggak dirayakan kayak tahun kemarin, Laras?” tanya Zuha.
            “Enggak. Kata kak Feby itu pemborosan,” jawab Laras. Laras jadi berfikir, kira-kira kak Feby akan membelikan sepatu yang dimintanya atau tidak ya? Laras yakin pasti kak Feby tidak membelikannya. Kak Feby kan pelit. Menyebalkan pula. Ah, tapi tidak apa-apa. Kemarin kan Laras baru saja membongkar celengannya. Hasilnya lumayan banyak. Laras berencana akan menggunakan uang tersebut membeli sepatu. Asal kak Feby tahu saja, Laras juga bisa beli sepatu sendiri dari hasil tabungannya. Selama ini kak Feby selalu pamer kalau beli benda dengan uang tabungannya.
            Dalam perjalanan pulang, Laras bertemu dengan seorang anak laki-laki seusianya bersama ibunya. Ibu anak itu tampak sangat lemah dan pucat. Laras pun menghampiri mereka.
            “Ibu kamu kenapa?” tanya Laras pada anak laki-laki itu.
            “Ibuku sakit. Kami tidak punya uang untuk berobat,” jawab anak laki-laki itu.
            Karena kasihan akhirnya Laras memberikan uang tabungannya pada anak laki-laki itu. Membeli sepatunya nanti saja. Lagipula kak Feby selalu memberitahunya agarselalu  menolong orang yang kesusahan selagi kita mampu menolong.
            Setibanya di rumah, ternyata ibu, ayah, dan kak Feby membuat pesta kejutan untuk Laras. Laras senang sekali. Apalagi ada kue ulang tahun dengan hiasan Anna dan Elsa. Tanpa diduga, ia mendapat hadiah sepatu dari kak Feby.
            “Ini untuk adik kakak yang semakin bertambah besar. Selamat ulang tahun Laras,” ucap kak Feby sambil memeluk Laras. Sebenarnya kak Feby ingin membeli kado yang lain untuk Laras.  Namun, ketika pulang sekolah tadi, tanpa sengaja kak Feby melihat Laras memberikan bantuan pada anak laki-laki dan ibunya tersebut. Kak Feby tahu itu uang tabungan Laras karena ketika Laras membongkar celengannya diam-diam kak Feby mengintip. Kak Feby fikir, Laras berhak mendapat balasan atas perbuatan baiknya. Ah, ternyata Laras semakin dewasa saja. Selamat ulang tahun, Larasati.
            ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[CERPEN] Nostalgia Lebaran (Dimuat di Koran Waspada, Minggu 8 Juli 2018)

[CERPEN ANAK] Terima Kasih Guruku (Dimuat di Rubrik Taman Riang Koran Analisa, Minggu 27 November 2016)

[CERPEN] "Merah Putih di Atas Api" Dimuat di Koran Waspada Minggu, 13 Agustus 2017