[CERPEN ANAK] Leyna Si Kupu-kupu Bersayap Hitam dimuat di Rubrik Taman Riang (Koran Analisa) 20 Maret 2016

Leyna Si Kupu-kupu Bersayap Hitam 
Oleh : Feby Farayola  


Leyna si kupu-kupu bersayap hitam terbang rendah di antara bunga-bunga yang sedang bermekaran di padang bunga. Disana ia melihat Popi si kupu-kupu bersayap pelangi, July si kupu-kupu bersayap biru, dan juga Anna si kup-kupu bersayap merah dengan bintik-bintik putih yang lucu sedang hinggap pada sekuntum mawar merah.
            “Lihat, Leyna si kupu-kupu bersayap jelek datang.” Bisik Popi pada July dan Anna.
            Mereka tertawa cekikikan sembari memandang remah warna sayap Leyana yang menurut mereka jelek.
            Leyna dengar apa yang barusan dikatakan oleh Popi. Ia jadi sedih. Tidak bisa dipungkiri, ia juga ingin memiliki sayap berwarna indah seperti milik Popi, July, dan juga Anna.
            “Jangan bersedih Leyna. Setiap makhluk memiliki keistimewaannya sendiri. Termasuk kau.” Dodo si ulat bulu mencoba menghibur Leyna.
            “Aku sedih sekali Dodo. Mereka selalu mengejek warna sayapku.” Ucap Leyna lirih.
            “Jangan perdulikan mereka. Percayalah suatu saat nanti sayapmu itu akan mendatangkan keberuntungan bagimu.” 
            Leyna menyunggingkan seulas senyum pada Dodo. “Terima kasih karena telah menyemangatiku Dodo.”
            ***
            Keesokan harinya Leyna kembali datang ke padang bunga kemarin. Popi, July, dan Anna juga ada disana. Sama seperti kemarin, mereka kembali mengejek warna sayap Leyna.
            “Hey, Leyna… mintalah pada peri pelangi agar ia mengecat sayapmu dengan warna yang indah.” Ucap Anna yang disambut dengan gelak tawa dari Popi dan July.
            Leyna tidak menghiraukan ejekan Anna barusan. Ia ingat perkataan Dodo kemarin. Kelak, sayapnya yang sering mereka ejek itu akan mendatangkan keberuntungan untuknya.
            Tiba-tiba segerombolan anak datang. Masing-masing mereka membawa jaring dan toples. Mereka hendak berburu kupu-kupu yang memiliki warna sayap yang indah.
            “Hey, lihat warna sayap kupu-kupu itu.” Seorang anak laki-laki berambut keriting menunjuk Popi.
            “Seperti pelangi. Indah sekali.” Komentar teman-temannya.
            Merekapun berebut menangkap Popi. Menyadari dirinya menjadi incaran anak-anak itu Popi menjadi panik. Itu berusaha menghindar namun sia-sia saja. Dirinya berhasil di tangkap oleh mereka. Popi menangis tersedu-sedu di dalam toples. Kemudian anak-anak itu lanjut menangkap July dan juga Anna. Akhirya ketiga kupu-kupu malang itu harus mendekap di dalam toples.
            “Hey, lihat kupu-kupu itu.” Kali ini anak laki-laki berambut keriting itu menunjuk Leyna.
            “Warna sayapnya jelek. Aku tidak suka. Ayo kita pulang saja. Lagipula kita telah memiliki tiga kupu-kupu bersayap indah ini.” Komentar seorang anak perempuan dengan rambut kepang dua sembari menunjukkan toples berisi tiga kupu-kupu bersayap cantik dalam genggamannya.
            Gerombolan anak itupun pergi meninggalkan padang bunga.
            “Aku kasihan pada Popi, July, dan Anna. Pasti saat ini mereka sedang menangis.” Ucap Leyna prihatin.
            “Itu balasan untuk mereka karena mereka sering mengejek kelemahan orang lain. Benar kata ku kan? Kelak sayap mu itu akan mendatangkan kebahagiaan.” Komentar Dodo.
            Kita boleh bangga karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Namun, jangan jadikan kelebihan itu alat untuk mengejek kelemahan orang lain. Tidak ada yang benar-benar sempurna di muka bumi ini. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jangan bersedih jika engkau berbeda. Banggalah atas perbedaan yang ada pada dirimu karena itu membuatmu terlihat unik.
            ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[CERPEN] Nostalgia Lebaran (Dimuat di Koran Waspada, Minggu 8 Juli 2018)

[CERPEN] "Merah Putih di Atas Api" Dimuat di Koran Waspada Minggu, 13 Agustus 2017

[CERPEN ANAK] Terima Kasih Guruku (Dimuat di Rubrik Taman Riang Koran Analisa, Minggu 27 November 2016)